Selain banyak ditemukan di hutan seperti pada hutan jati dan lain-lainnya. Tanaman temu giring ini sekarang dapat ditanam disembarang tanah. Sehingga jenis tanaman ini dapat tumbuh dimana saja, hanya tanaman ini tidak tahan jika langsung terkena sinar matahari sehingga tanaman ini perlu sedikit naungan. Selain dapat tumbuh pada sembarang tempat akan tetapi agak sedikit sulit jika akan dimanfaatkannya, kalau tidak berupaya menanamnya. Untuk itu dapat melakukan penanaman temu giring ini dalam beberapa tempat misalnya

 Pengujian efek ekstrak temu giring terhadap kolesterol darah tikus yang diinduksi peningkatannya secara eksogen dan endogen. Untuk meningkatkan kadar  kolesterol darah hewan diberikan diet yang mengandung kolesterol tinggi (induksi eksogen) dan larutan propil tio urasil 0,01% (induksi endogen). Hewan dibagi menjadi 4 kelompok terdiri dari kelompok kontrol negatif yang kelompok yang diberikan diet dan minuman biasa, kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan ekstrak temu giring dosis 2 g/kg bb/hari secara oral, kelompok perlakuan dengan standar soya lechitin dosis 2 g/kg bb/hari secara oral. Hewan percobaan diambil darahnya sebagai kadar kolesterol awal, setiap hari hewan diperlakukan sesuai dengan kelompoknya selama dua minggu. Selama seminggu berikutnya diberikan minuman biasa lagi, pada minggu ketiga diambil cuplikan darah untuk ditentukan kadar kolesterolnya.

Bunga dan daun temu giring

 Pengujian efek ekstrak temu giring terhadap kadar kolesterol darah tikus yang diinduksi peningkatannya secara endogen. Digunakan larutan propil tio urasi 0,01% untuk induksi secara endogen. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok terdiri dari kelompok kontrol pisitif, kelompok perlakuan ekstrak temu giring dosis 2 g/kg bb/hari secara oral, kelompok perlakuan dengan standar soya lechitin dosis 2 g/kg bb/hari secara oral. Perlakuan selama 10 hari. Tikus diambil darahnya pada awal perlakuan dan setelah 10 hari perlakuan. Hasil penelitian diolah secara statistik dengan menggunakan cara ANOVA dan Bartlett's tes pada awal perlakuan untuk melihat adanya perbedaan kadar kolestrol antar kelompok yang berarti. Pengaruh ekstrak terhadap kadar kolesterol darah tikus diuji dengan uji Student setelah dibandingkan dengan kontrol pisitif.

Jenis tumbuhan temu giring ini, sangat mirip dengan jenis tanaman temu temuan lainnya. Tanaman ini biasanya dikenali dari tingginya batang semu, yakni dapat mencapai 2 meter lebih. Batang semua tersusun dari banyak pelepah daun, berwarna hijau pucat, dan tumbuh tegap. Bentuk daun lanset melebar, helaian daun tipis, daun berwarna hijau muda.

Temu Giring

Sedangkan bunga temu giring muncul dari samping batang semu. Bunga ini mempunyai daun-daun pelindung yang berujung runcing. Bunga temu giring mempunyai pinggiran berwarna merah, biasanya pada musim bunga terjadi pada bulan Agustus sampai Mei, dan paling banyak ditemukan pada bulan September sampai Desember. Selain itu bunga temu giring ini di manfaatkan sebagai salah satu alternative dalam mendisain pertanaman, dekorasi dan lain-lain.

Rimpang temu giring dapat kita manfaatkan pada saat musim kemarau. Rimpang temu giring ini dapat di panen ketika sudah berbunga serta daunnya sudah layu dan mongering. Untuk memanennya dengan cara membongkar tanaman,  sehingga rimpang tercabut dari tanah. Selanjutnya, rimpang dipotong dari tanaman kemudian dibersihkan dari tanah dan kotoran lain yang menempel. Setelah itu, rimpang dicuci bersih kemudian dikeringkan.

Rimpang temu giring ini, mempunyai ciri khas selain rasanya yang sangat pahit, apalagi  rimpang yang pada bagian samping. Jika rimpang temu giring ini dibelah, akan tampak dagingnya yang berwarna kuning menyerupai temu mangga (Curcuma mangga). Selain itu juga, rimpang temu giring cukup panjang, sempit, dan membengkok ke bawah. Rimpang ini biasanya tumbuh ke bawah dengan cabang berbentuk bujur sangkar.

ASAL-USUL TEMU GIRING

Di Indonesia khususnya dalam tradisi jawa, rimpang temu giring sering digunakan dalam campuran lulur guna memperhalus dan memperkuning kulit. Temu giring juga banyak dimanfaatkan dalam ramuaan jamu taradisional. Biasanya tradisi jawa masih menggunakan ramuan temu giring ini untuk calon pengantin wanita agar mampu mencegah rasa lelah selama acara pernikahan. Akan tetapi pada saat sekarang pun ramuan tradisional temu giring masih banyak digunakan.

Temu Giring

Sementara air temu giring ini, banyak dimanfaatkan untuk mencuci muka tangan, kaki agar kulit tampil  berseri. Selain untuk kecantikan, air temu giring juga banyak dimanfaatkan untuk mencuci perak, emas, dan pusaka seperti keris, biasanya keluarga keraton yang masih memanfaatkan. Bukan hanya di indonesia di Negara-Negara lain seperti Arab sekarang wanitanya ada yang memanfaatkan temu giring, khususnya yang suka makan dagaing kambing ketika akan mandi menggunakan temu giring untuk menghilangkan bau badan.